Jakarta
--- Persiapan perubahan kurikulum sudah memasuki tahap uji publik pada
Desember ini. Kemarin, (11/12), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad Nuh melaporkan perkembangan persiapan
Kurikulum 2013 kepada
Wakil Presiden Boediono, selaku Ketua Komite Pendidikan. “Kami
melaporkan yang sudah dan sedang dilaksanakan, dan yang akan datang di
akhir tahun,” ujar Mendikbud kemarin sore, di ruangannya.
Menteri Nuh melaporkan, persiapan kurikulum untuk
standar kompetensi lulusan, perumusan kompetensi dasar, dan struktur
kurikulum untuk tingkat SD dan SMP sudah selesai. Namun untuk tingkat
SMA masih dalam proses. Kepada Wapres Boediono, ia juga memberikan
laporan terkini tentang hasil Uji Publik Kurikulum 2013 secara online,
melalui alamat http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id.
Berdasarkan data per 10 Desember 2012, pukul 15.00
WIB, terdapat sekitar enam ribu pengunjung aktif situs uji publik
Kurikulum 2013. “Ada 6172 yang aktif dan 3132 yang memberikan komentar.
Komentarnya juga bukan sekedar komentar. Ini panjang-panjang. Itu yang
menarik . Orang kalau nggak tertarik ngapain ngasih komentar,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, komentar-komentar yang masuk dari
masyarakat tersebut sebagian besar bernada positif. Komentar-komentar
tersebut akan disatukan menjadi buku, sesuai sistematika, sehingga bisa
menjadi dokumen. “Nanti ada bukti sejarah. Pertama kali kita
mengembangkan kurikulum dengan uji publik. Hasil pandangan publik
seperti ini. Itu menjadi dokumen. Sejarah. Ada partisipasi publik”.
Selain melaporkan hasil uji publik, Menteri Nuh
juga membahas strategi implementasi kurikulum baru dengan Wapres. Ada
empat hal yang dibahas mengenai impelmentasi, yaitu dokumen kurikulum,
persiapan buku, persiapan guru, dan jadwal induk. Namun, yang menjadi
fokus pembicaraan dengan orang nomor dua di Indonesia tersebut adalah
mengenai persiapan guru. Wapres Boediono meminta Mendikbud mematangkan
konsep dalam persiapan guru menghadapi perubahan kurikulum. “Wapres
memberikan penekanan di situ,” katanya. (DM)
Posting Komentar